Cinta yang Tulus 11 Tahun Lama nya.

Cinta… Cinta pertama yang begitu indah di masa-masa remaja buat ku adalah saat aku duduk di bangku SMA kelas 3. Kumengenalnya karena dia adalah anak dari teman ibuku dan dia dekat dengan kakak ku.

Awalnya aku tak mengenalnya walau sering melihatnya setiap kali namun dia sengaja datang main dengan kakak ku dan meningap dirumah ku. Dia selalu meledek aku untuk menarik perhatian aku yang pendiam saat itu. Seiring berjalan na waktu, kami pun menjadi semakin dekat. Singkat cerita kami berdua jadi semakin sering keluar jalan bersama, nonton berdua layak na orang pacaran.

Pada akhir na setelah lulus aku lulus SMA, dia pun menyatakan cinta nya. Namun pada saat itu kami menyimpan itu sendiri tanpa satu orang dari keluarga kami yang tau hubungan kami sehingga keluarga kami pun menganggap kami hanya sebatas sahabatan. Hingga akhir na kami berdua pun ketahuan oleh kakak ku kalau kami sedang berdua dalam kamar ku. karena itu lah niat ku menyerahkan keperawanan ku saat itu pada orang yang paling aku cintai tapi dia tidak pernah mau karena kata dia kalau dia benar - benar mencintai ku dan ingin menjaga kesucian ku hingga tiba waktu na dia akan menjadikan ku istri na baru dia mau melakukan itu. Semenjak itu lah kami dijauhkan dan bertemu diam - diam diluar rumah ku.

Usaha apa pun kami lakukan agar mendapatkan restu dari kedua orang tua kami. Dari nilai pelajaran kami yang tetap bagus sekalipun kami sering keluar bersama hingga kami mengumpulkan uang bersama untuk buka usaha kecil - kecilan. 11 tahun pun berlalu, kami menjalin hubungan. Dari nol kami bangun usaha bersama  hingga dia sudah menjadi orang sukses. Tibalah saat dia melamar ku dan tinggal menunggu hari pernikahan kami. Namun apa daya jika memang Tuhan berkehendak lain. Hubungan 11 tahun pun akhir na kandas ditangah jalan.

Sehari sebelum pernikahan kami, ayah na sengaja menemui ku di luar pengetahuan calon suami ku. Tepat dihadapan ku, ayah na berkata padaku untuk membatalkan pernikahan ini karena aku tidak pantas untuk anak na. Karena dimata na saat ini aku tidak punya apa-apa. Status sosial lah yang dijadikan penghalang oleh ayah na. Di saat itu lah mata ku terbuka. Pengorbanan dan ketulusan ku membantu dia dan keluarga na sangat lah dianggap tak berarti dan tak pernah dianggap layak. Lalu untuk apa aku terus mempertahankan pernikahanku ?

Aku pun tak datang ke pernikahan ku dan lari jauh dari rumah ke rumah sahabat ku selama 1 minggu. 11 tahun semua na hanya sia - sia. Aku hanya bisa bersabar dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena aku harus mundur sebelum aku menikah sehingga aku tidak harus menjadi janda dan rumah tangga ku berantakan. Aku hanya bisa bertahan dalam luka dan selalau berdoa untuk kebahagiaan na.

Jadi jangan pernah takut untuk merelakan seseorang yang kita sayangi daripada kita harus terus berlarut dalam kesedihan. Temukanlah dan carilah kebahagiaan untuk diri sendiri karena hidup kita berharga dan masih banyak yang lebih penting daripada cinta.

poker online android